Saturday, July 16, 2011

Lompatan Kilatan Cahaya Di Atas Awan - 'Leaping Sundogs' Fenomena Alam Baru?


Memang untuk menjadi terkenal di era sekarang ini, peran internet atau situs-situs jejaring social seperti facebook, twittermyspace, youtube dan sebagainya bisa dengan sekejap mata menjadikan seseorang menjadi selebritis dadakan. 





Dan untuk membuat kehebohan, dunia maya memang adalah tempatnya. Dengan meng'update postingan-postingan berita dengan  judul yang sedemikian menarik minat antusias pembacanya, meng'upload video dengan gaya unik, lucu, memperkenalkan suara emasnya & segelintir cara instant lainnya untuk menjadi terkenal.





Tidak sedikit juga orang-orang mengupload video-video tentang fenomena - fenomena alam untuk dibagikan ke semua orang di dunia lewat media youtube. Entah yang di upload itu hoax atau real. Tidak sedikit juga pengguna internet atau konsumen berita menjadi korban berita bohong karena suber media yang tidak kredibel.





Dalam postingan kali ini, saya tidak akan membahas orang-orang yang menjadi terkenal lewat situs-situs jejaring social atau lewat youtube, melainkan sebuah fenomena alam yang mungkin saya atau anda lewatkan.




Leaping Sundogs

Di sekitar kita terdapat begitu banyak fenomena-fenomena alam yang kita sadari dan tidak kita sadari. Salah satunya adalah fenomena alam yang satu ini.





























Mungkin bagi anda hal ini terlihat begitu biasa, untuk lebih jelasnya anda  bisa melihat video-video ini.























































Dari namanya Sundog, tentu anda teringat dengan fenomena matahari kembar. 










Iya memang fenomena lompatan kilatan cahaya yang terjadi di awan juga merupakan salah satu fenomena asmoferik yang menyebabkan  ilusi optik di atmosfer bumi. Akan tetapi fenomena ini seringkali kita lewatkan. 





Dari video penampakan fenomena ini dapat digolongkan menjadi lompatan kecil & lompatan besar.Distorsi tetesan uap air yang mungkin terjadi penyebab "sundogs "atau pola parhelia optik disebabkan oleh refleksi surya dari kristal es yang selaras. Seperti kita ketahui, kristal es adalah penyebab munculnya petir. 





Perlu diketahui Lompatan cahaya tersebut tidak sama dengan kilat/petir. 





Pengaruh sudut pandang manusia juga dipengaruhi dari Atmosfer Optik yang menjadikan lompatan-lompatan cahaya terlihat berbeda-beda.













"Semua kebenaran  mudah untuk dipahami sekali mereka telah ditemukan; point terpentingnya adalah  menemukan mereka." Galileo Galilei












(hawkson)



Friday, July 15, 2011

Video:Cahaya Misterius Di Langit Jakarta - Jejak Kondensasi,Meteor Atau Sesuatu Yang Lain?


Kembali lagi media Indonesia diributkan dengan adanya penampakan "objek tak dikenal" yang dilaporkan terlihat melintas di sisi langit barat Jakarta, Bekasi & Bali pada Kamis 14 July 2011 sekitar pukul 18.00 waktu setempat.



Sebelumnya saya tidak memiliki keinginan untuk mengulas masalah ini karena saya memiliki 2 alternatif  ketika sekilas mendengar pemberitaan dari media yaitu antara KOMET /METOR dan CONTRAIL. Dan karena hari ini saya menerima sejumlah email dari pembaca untuk menanyakan kebenarannya & juga sejumlah pertanyaan dari teman kantor saya. Maka izinkan saya membahasnya sedikit untuk anda.





Sekilas objek tersebut kelihatan seperti sebuah komet atau meteor yang sedang melintas. Akan tetapi para penggemar UFO lebih mengkaitkannya dengan adanya aktifitas ekstrateresterial. Dan beberapa gambar/foto-foto dari penampakan objek tersebut bisa anda lihat di bawah ini .
























Hal ini telah dikonfirmasi oleh pihak LAPAN, berikut ini saya berikan kutipan dari vivanews yang langsung menghubungi Profesor riset astronomi-astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin.




Apakah benda itu ? Profesor riset astronomi-astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan, berdasarkan analisis cerita saksi mata, ia menduga cahaya misterius itu bukan meteor atau benda langit.

Tapi, pesawat tempur yang melintas di wilayah yang dilaporkan terdapat penampakan. "Dari analisis cerita yang kami dengar, itu hanya jejak kondensasi dari pesawat tempur yang memunculkan asap putih," kata dia, saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 14 Juli 2011 malam.

Menurutnya, hal itu terjadi karena pesawat mampu memantulkan cahaya matahari. Karena pantulan inilah, bentuk pesawat tidak dapat terlihat jelas. "Yang terlihat hanya tampak seperti terbenam dengan cahaya kemerahan yang berangsur pudar," ia menjelaskan.

Thomas menambahkan, biasanya pesawat tempur terbang dengan ketinggian 10 hingga 11 kilometer. Hal inilah yang menjelaskan mengapa hanya warga Bekasi atau Jimbaran yang dapat melihat cahaya tersebut. "Jika meteor yang melintas, masyarakat di wilayah lain dapat melihatnya juga karena meteor itu berada di ketinggian 70 hingga 110 kilometer," ujarnya.

Dengan ketinggian tersebut, ia menambahkan, jangkauan wilayah yang dapat melihat pun akan semakin luas.

Jadi, masih menurut Thomas Djamaluddin, kemungkinan objek yang melintas tersebut adalah pesawat tempur.






Mungkin ada dari anda yang masih bingung dengan apa itu Contrail atau jejak kondensasi, sebab ada beberapa teman saya yang masih kebingungan bila melihat ada objek berupa garis putih yang terlihat memanjang di langit.




Contrail / Jejak Kondensasi

Jejak kondensasi (Contrail) atau jejak uap air adalah jejak uap air terkondensasi yang muncul dari sisa pembakaran mesin pesawat. Jejak kondensasi dapat terlihat dalam waktu beberapa detik atau menit, atau bahkan berjam-jam, bergantung pada kondisi atmosfer.



Dan objek yang terlihat melintas dan dilaporkan itu kemungkinan  penyebabnya adalah hasil dari jejak uap air dari sebuah pesawat. Mengingat menurut Thomas, ada aktifitas penerbangan dari sebuah pesawat tempur yang kebetulan melintas.




 


















Apakah objek tersebut adalah  METEOR?

















Dari beberapa saksi mata yang berhasil mengabadikan rekaman videonya kemudian mengupload video mereka ke youtube pada tanggal yang sama yaitu 14 July 2011.



Video 1






















Video 2














Apa identitas sebenarnya objek tersebut? 




Contrail?




Meteor?




Ataukah memang ada "Sesuatu yang lain" yang sedang melintas di langit Indonesia?



(hawkson)